SPPG City Hall Pangkalpinang Dinyatakan Aman, Pangan Segar Bebas Residu Pestisida

BANGKAPOS.COM, BANGKADISPAPER, Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang memastikan keamanan pangan segar yang digunakan dapur Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) City Hall.

Dapur ini menjadi satu-satunya dapur aktif dalam program pemenuhan gizi bagi 3.500 penerima manfaat di kota Pangkalpinang, yang terdiri dari siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita.

Pemeriksaan dilakukan sebagai bagian dari pengawasan rutin, sejalan dengan surat tugas dari Badan Pangan Nasional.Pemeriksaan mencakup berbagai komoditas pangan segar seperti sayuran, wortel, labu siam, cabai, serta bawang merah dan putih. “Hasil uji menunjukkan semua bahan pangan bebas dari residu pestisida. Ini sangat krusial karena program ini menyasar kelompok rentan yang harus mendapat jaminan keamanan pangan,” kata Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang, Yiyi Zilaida kepada Bangkapos.com, Rabu (16/7/2025).Tak hanya bahan segar, pengecekan juga mencakup fasilitas pendukung seperti ruang penyimpanan kering dan pendingin.Seluruh fasilitas dinyatakan memenuhi standar teknis Badan Gizi Nasional. Bahkan, peralatan seperti meja produksi stainless steel hingga pakaian kerja produksi telah sesuai dengan standar sanitasi.

Yiyi menegaskan, pihaknya akan memperluas pengawasan seiring dibukanya dapur-dapur SPPG baru di masa mendatang. “Setiap SPPG yang akan beroperasi wajib melapor dan mengizinkan kami mengambil sampel bahan pangannya. Fokus utama kami adalah keamanan pangan segar di setiap dapur SPPG,” ujarnya. Dapur SPPG City Hall mulai beroperasi sejak 9 Juni 2025. Dapur ini berada di bawah koordinasi Rori Nahla selaku Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) City Hall Pangkalpinang. Ia menjelaskan, operasional dapur dijalankan sesuai petunjuk teknis Badan Gizi Nasional. “Kami memiliki satu ahli gizi yang menyusun menu bergizi untuk setiap 10 hari. Fokus kami adalah menghadirkan menu yang tidak hanya sehat, tapi juga menarik bagi anak-anak. Kami gunakan pendekatan menu ala Gen Z agar mereka tertarik makan sayur,” tutur Rori. Sebelum dapur beroperasi, seluruh peralatan telah disterilisasi menggunakan prosedur yang ditetapkan Dinas Kesehatan, termasuk penggunaan air panas untuk pembersihan. Dalam hal penyediaan bahan pangan, dapur SPPG bekerja sama dengan CV lokal sebagai distributor utama. Kolaborasi ini, kata Rori, bertujuan memberdayakan UMKM, koperasi, dan Bumdes di wilayah Kota Pangkalpinang. “Kami pastikan bahan pangan yang masuk dicek dulu kualitasnya oleh ahli gizi sebelum dilakukan pembayaran. Kami juga pastikan harga dari distributor tidak melebihi harga pasar, sesuai pemantauan Disperindag,” ujarnya. Seluruh proses di dapur dijalankan oleh tim relawan yang terbagi dalam beberapa shift. Mulai dari tim persiapan bahan pukul 15.00 WIB, tim masak pukul 01.00 dini hari, hingga tim pengemasan dan distribusi sejak pukul 05.00 pagi.”Selain itu, kami juga punya tim khusus untuk mencuci ompreng yang digunakan para penerima manfaat. Semua berjalan sesuai SOP demi menjaga kualitas dan kebersihan,” jelas Rori. Keberadaan dapur ini menjadi model awal implementasi layanan pemenuhan gizi di Kota Pangkalpinang. Pemerintah kota melalui Dinas Pangan menargetkan seluruh SPPG nantinya menerapkan standar serupa untuk menjamin keamanan dan kualitas pangan bagi kelompok rentan.
Artikel ini telah tayang di BangkaPos.com dengan judul SPPG City Hall Pangkalpinang Dinyatakan Aman, Pangan Segar Bebas Residu Pestisida, https://bangka.tribunnews.com/2025/07/16/sppg-city-hall-pangkalpinang-dinyatakan-aman-pangan-segar-bebas-residu-pestisida.
Penulis: Andini Dwi Hasanah | Editor: Ardhina Trisila Sakt

Comments (0)
Add Comment